FACE BOOK
Sejak dari awal lagi, saya anggap isu syria tiada kaitan dengan isu syiah - sunni. saya anggap, isu ini ada kaitan dengan kuasa besar di belakangnya.
Kebimbangan saya dengan isu syria, apabila dikaitkan dengan syiah - sunni adalah pada implikasinya; iaitu menjadikan negara umat islam yang sedia asal punyai penganut dua aliran pemikiran ini pula bertelagah dan saling musuh memusuhi antara satu dengan yang lain, walaupun sesama mengakui Allah sebagai tuhan yang esa dan Muhammad saw sebagai Nabi..
Wawancara dengan anak kepada Dr Said Ramadan al-Buti, meyakinkan lagi dengan anggapan saya itu.
Apabila ditanya berkenaan konflik syria, Dr Taufiq Ramadhan al-Buthi menyatakan;
"Konflik di negara kami bukan konflik sekterian dan agama, yang membenturkan antara Sunni dan Syiah, atau Muslim dan non-Muslim. Ada tiga target utama dari konflik yang melanda Suriah sekarang. Pertama menghancurkan Suriah, kedua, mendistorsi dan mencoreng wajah Islam di mata dunia, sebagai agama yang menyeramkan sekaligus menakutkan agar mereka menjauh dari risalah ini. Kita punya contoh bukti. Misalnya, perang Suriah sekarang faktanya tidak melibatkan sesama warga Suriah asli, sama sekali. Tetapi, konflik ini di-setting agar melibatkan warga sesama Suriah. Kita lihat sekarang ISIS, tak semuanya orang Suriah, begitu juga Jubha el-Nusra, mereka gabungan dari jihadis dari berbagai negara.
Apakah mereka datang hanya untuk Assad? Tidak. Sederhana saja, jika masalahnya adalah Assad, maka lihatlah yang terjadi di Libya, apakah saat Qaddafi berhasil dilengserkan dan dibunuh, masalah selesai? Tidak! Justru di sanalah permulaannya. Demikian juga, ketika Shadam Husein mati di tiang gantugan, Irak bebas masalah? Tidak. Mereka ingin Suriah porak poranda karena negara ini dianggap sulit ditaklukkan. Suriah hingga sekarang tak mau menyerahkan kehormatannya untuk mereka"
-----------