Ahad, 22 Mac 2015

PAGI INI DI DATARAN MERDEKA





JAM 3 PAGI

gwa baru pulang
dari dataran
ini catatan sejarah
 hari pertama

ANAK MUDA BUAT
KERJA SENI


HASIL KERJA SENI

DINDING BILIK MALAM INI

DUDUK BANTAH DAN LAWAN

 MUSIK DARI BANGSAR

 NURUL BACA PUISI

KERAWANG BERKASI 
CHAIRIL ANWAR

Krawang-Bekasi
Karya: Chairil Anwar
Kami sekarang mayat 
Berilah kami arti 
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
 Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
 Beribu kami terbaring antara Karawang – Bekasi
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi 
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
Kami mati muda. 
Yang tinggal tulang diliputi debu.
 Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa 
Tapi kerja belum selesai, 
belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan

 Tapi adalah kepunyaanmu
 Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan 
kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, 
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
 Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi 
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami Teruskan, 
teruskan jiwa kami
 Menjaga Bung Karno 
menjaga Bung Hatta 
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
 Berikan kami arti
 Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu 
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Chairil Anwar (1948)

--------

Tiada ulasan: