Isnin, 23 November 2009

MEDIA MALAYSIA BOLEH TIPU - MEDIA INDONESIA BEBAS !



INI TEKNIK SAWAH DI INDONESIA



ARKIB 18.11.2009

SULAWESI SELATAN JELAPANG PADI BARU NEGARA - melayau

MALAYSIA mengenal pasti Sulawesi Selatan di Indonesia berpotensi dibangunkan sebagai jelapang padi baru negara dan akan mengadakan perbincangan lanjut dengan pentadbiran wilayah itu bagi memulakan usaha berkenaan dalam masa terdekat.

Najib Razak, berkata Gabenor Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo akan melawat Kuala Lumpur tidak lama lagi bagi membincangkan perkara itu dengan Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani.


DARI AKHBAR INDONESIA :

MENTAN TOLAK EKSPOR BERAS SULSEL KE MALAYSIA

JIKA BERAS UMUM DIESPOR YANG UNTUNG KONSUMEN MALAYSIA


BOGOR -- Menteri Pertanian (Mentan) RI, Anton Apriyantono, menolak rencana Pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengekspor beras ke Malaysia. Pemerintah ingin pasokan beras nasional tetap aman menjelang musim kemarau panjang akibat El Nino.

''''Kondisi pasokan beras nasional bisa saja berpotensi rawan kalau tidak diantisipasi sejak dini. Kita diajarkan supaya bertindak arif yakni menyimpan pasokan beras, supaya ketika ada musibah tidak bingung mencari logistik beras disaat dibutuhkan,'' ujar Mentan Anton, sambil mengutip kisah Nabi Yusuf yang menyimpan pasokan pangan selama tujuh tahun untuk menghadapi masa paceklik tujuh tahun, Ahad (2/8),

Pemerintah menghimbau pemerintah daerah mengutamakan distribusi beras untuk wilayah yang mengalami defisit produksi, terutama gagal panen (puso) akibat musim kemarau di sejumlah daerah. Anton meminta Pemprov Sulsel mengirim berasnya ke Papua yang selama ini membeli beras dari Jawa Timur.''Surplus beras Sulsel kan masih jauh dari Jawa Timur, tapi pemdanya tidak tertarik untuk ekspor langsung, justru mengirim berasnya ke sejumlah provinsi yang masih kekurangan,'' kata Anton.

Sikap Anton merupakan kelanjutan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam telekonferensi dengan sejumlah gubernur se-Indonesia belum lama ini menginstruksikan pemerintah daerah tidak mengekspor beras. Presiden khawatir terjadi krisis pangan pada tahun ini dan tahun depan sebagai dampak El Nino.''Pemerintah daerah diharapkan lebih memfokuskan kebutuhan pangan lokal sehingga masyarakat tidak kesulitan memperoleh beras,'' ujar SBY saat itu.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel bertekad tetap mengajukan izin ekspor beras. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, kuota ekspor beras jenis premium secara nasional yang sebelumnya dikeluarkan pemerintah pusat sebesar 100 ribu ton untuk tahun ini dipastikan tidak akan mempengaruhi stok pangan Sulsel. Target penyediaan pangan nasional Sulsel hanya 600.000 ton sementara produksi beras mencapai 2 juta ton sehingga pemprov masih memiliki cadangan beras sebanyak 1,3 juta ton.

Keinginan Pemprov Sulsel muncul setelah kedatangan Menteri Pertanian dan Industri Azas Tani Malaysia, Dato Noh Bin Haji Omar, belum lama ini. Pemerintah Malaysia setiap tahun mengimpor 600 ribu ton beras dari Kamboja, Vietnam, dan Thailand. Kunjungan mereka ke Sulsel karena potensi pertanian daerah itu sangat besar. Malaysia siap bekerja sama dan akan memprioritaskan impor beras asal Sulsel.

Anton mengingatkan, beras umum mengandung unsur subsidi pemerintah di dalamnya. Karena itu pemerintah hanya mengizinkan ekspor beras premium dengan kuota 100 ribu ton per tahun. Jika beras umum yang diekspor maka yang untung adalah konsumen di Malaysia. Sementara pemerintah Malaysia sendiri sudah banyak memberikan subsidi pada komoditi pangannya.

Kuota ekspor beras premium secara nasional sebesar 100 ribu ton hingga akhir Juli 2009 belum memenuhi target. Deptan mengizinkan masa ekspor beras aromatik diperpanjang dari Juni hingga Desember. Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian Deptan, Zainal Bachrudin, menjelaskan, hingga akhir Mei 2009 lalu telah mengirimkan 10 rekomendasi ekspor beras kepada Departemen Perdagangan dengan total volume ekspor 60 ribu ton.''Permohonan rekomendasi ekspor yang masuk sekitar 14-16 perusahaan sedangkan rekomendasi yang kami kirimkan ke Depdag hanya 10 perusahaan saja,'' kata dia.

KAH KAH KAH…

nota:
heboh bukan main heboh
di indonesia media bebas
bukan dikawal justeru tidak ada
media ngampu.


berita jelapang padi betul betul jelapong
beras sulawesi ini juga disubsidi
kerja gila kalau beras yang disubsidi
di hantar ke malaysia.

tak ada kerja lain ke?
hari hari nak tipu melayu kah kah kah

apa cerita dengan bala?
dia ke sawah dimana? kah kah kah




7 ulasan:

Johan berkata...

Mat Mongol ingat sebab dia Bugis dia boleh senang2 rompak tanah asal dia Sulawesi kahkahkah..

woit time senang dulu bukan main rakus gondol bukit,rogol hutan sana sini,sawah2 dah kering baru tahu susah..

ni nak menyusahkan rakyat Malaysia dan Indonesia..buat org Indonesia benci semua rakyat MALINGsia..tak payah nak bikin kelentong mcm sebelum2 ni,ckp media Indonesia putar-belit..siapa pakar putar alam sebenarnya..

Tanpa Nama berkata...

media indonesia putar-belit?
aku baca ni yg berputar berbelit lidah dengan otak nak memahamkan bahasa indon tu kahkahkah
adoi la... dari mana lah bro hisham petik tu, takde pulak subtitle keluar kat skrin aku ni hah... #!@$%#!

-average joe-
siapa2 yg dah ziarah blog saya,
http://www.klakka-la.blogspot.com
terimakasih dgn ikhlas...
siapa2 yg belum, sila2lah lawat :-)

mn berkata...

kah kah kah kah...BERNAS...DAH SETLE KA BELUM?

MELAYU TANAM PADI...BILA JADI BERAS TAUKEY HONGKONG CONTROL BERNAS?

kah kah kah kah...TIPU...TELAN...AMALAN GEROMBOLAN...kah kah kah kah

Dinpaka berkata...

Sanuji Junid dari awal2 sudah perli sama Apa Nama?.. tanam padi atas bumbong..

Tapi..apa nama?..buat tak peduli (sebab otak beku)dan tetap meneruskan kerja2 gila gondol bukit, sampai botak macam mat monggol.. tanah2 sawah di gula2 untuk pembangunan..

Sekarang penyakit..apa nama?...berjangkit pada mat monggol.. ingat apa. takyat Indon bodoh ke nak biar kan tanah mereka di jajah oleh MALINGSIAL..?

Tengoklah nanti wahai mat monggol..kalau ko teruskan juga projek bodoh ko tu. satu lagi pergaduhan akan berlaku.. pasal tarian pundek pun mereka nak cincang orang malingsial, inikan pula ambil tanah mereka..

orang2 indon tak sebodoh pemikiran ko wahai mat monggol..

Tanpa Nama berkata...

INi lah cerita yang sebanr.
Memang dari awal lagi dah pelik.
Satu negara yg ada hampir 250 juta mulut nak disupa nak jual beras pulak.
memang pelik. Apa lagi yg janji nak jual tu bukan dari kerajaan pusat tetapi provinsi yang 2000km dari pusat.
Ini memang cerita yang memalukan semua.
Harap2 berita dari Jakarta ini deseabrkan ke semua laman web, agar semau orang tau yg Utusan ni pembohong dan nak menipu rakyat dengan berita palsu dan belum disahkan benar.
hancusssss, bila kita dapat PM yang bukan saja nak menipu di neagra sendiri tapi sanggup pergi beribu km demi nak buat berita paslu.
Itu belum lagi dicampur berita paslu suami dia pulak yang buat.
Menghasilkan satu pelipur lara tentang brang jumpa atas perahu.
Memang satu cerita menarik buat anak2 yang ambil UPSR.
Mungkin itu soalan Geografi PMR 2010 nanti.
di manakah kota harta karun Arab dijumpai?
Siapakah yang menjumpai kotak harta karun Raja Arab?

Abang Punya Bola Cun berkata...

Nuh kumar ingat sulawesi tu tanah bapak dia!

Tu pasal dia nak tanam padi kat sana.
Yang aku heran, apa pasal nuh kumar asik jenguk ladang bapak dia kat sulewasi tuh?
Apa tak jenguk ladang kat Melaka?
Apa tak jenguk ladang kat Perak?
Kata dulu pahang dan sabah, sarawak nak jadi jeeeeelapang baru?
Dah lapang ke? Dah tarah habis ke?
Berapa banyak nuh kumar ni nak tarah jelapang?
Tanah bapak dia kat sulawesi pun nak kasi tarah jugak.
Jelapang nuh Kumar kat tanjung karang nun tak cukup banyak lagi ke?
Tapi elok jugak nuh kumar tengok tanah bapak dia kat sulawesi.
Abis jadi menteri nanti boleh bukak sawah kat sulawesi.Bukan lama lagi pun.
Ngoooook betul nuh kumar nih.

Tanpa Nama berkata...

TT,

Wa nak tengok Sapa yg kena buluh runcing dulu.....Kah kah kah!

~tut tut~