Sabtu, 20 Februari 2016

UNTUK PENCERAHAN



AHLI FIQH
Wahai ahli-ahli Fiqh, Janganlah setelah menafsirkan dan menguraikan ayat-ayat Allah dan hadits Nabi saw. mengecam dan menyalahkan atau berani mensesatkan/mengkafirkan kaum muslimin dan para ulama dalam suatu perbuatan, karena tidak sepaham dengan madzhabnya. 
Orang seperti ini sangatlah fanatik dan extreem yang menganggap dirinya paling benar dan faham sekali akan dalil-dalil syari’at, menganggap kaum muslimin dan para ulama yang tidak sependapat dengan mereka, adalah sesat, bodoh dan lain sebagainya. Kami berlindung pada Allah swt., dalam hal tersebut. 
Allah Maha Mengetahui hamba-Nya yang benar jalan hidupnya. Ingat firman Allah swt. (Surah 17 - Al-Isra’ :84) “Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).” (Surah 53 - An-Najm :32) “….janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa.” # on PERANG ULAMAK
Publish | Delete | Spam
Little Bird
on 2/18/16


sama sama

kita belajar

------------

2 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Ahli FIQH tu Melayu ke ?????

Tak flip flop macam BANGLA ke ????

Ha ha ha ha

Nazrio berkata...

Semua "kebenaran" adaLah kebenaran reLatif, seLagi beLum menemui kebenaran yg Lebih benar hari esok, semua tafsiran boLeh jadi benar, boLeh jadi saLah..yg tetap benar hanya allah dan nabi2..kekaL, titik, tiada soaL, Kebenaran yg kita temui hari ini akan di kaLah~kan oLeh penemuan baru hari esok yg Lebih benar...wallah hu a'lam...nak tambah lagi jangan terLaLu sibuk mencari makna 'lafaz' dari Quran is ada makna istiLah, tafseeL, MeLody, Dan seQuence2 mathematics, poLa2 yg beLum terungkai, kenapa dia sgt mudah di hafaL, kenapa dia sangat enak di dengar ...uhhh